Jumat, 16 Januari 2009

Kultum Malaikat Jibril


"Periharalah agamamu dengan duniamu kelak kau akan untung dari keduanya; dan jangan kau pelihara duniamu dengan agamamu kelak kau akan rugi dari keduanya."

Jibril sering datang kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu Allah. Dia datang kadang-kadang dalam bentuk rupanya yang asli dan pada kesempatan lain dia datang menyerupai manusia biasa. Tidak jarang, misalnya, dia datang untuk sekedar berkunjung kepada Nabi Muhammad atau ingin memberi kuliah kepada para sahabat yang tengah berkumpul di sekitar Nabi saw. Tentu maksudnya bukan kuliah dalam arti ceramah, apalagi tablig akbar, melainkan dalam bentuk dialog dengan Nabi yang didengar oleh para sahabat yang sedang berkumpul disekitarnya.

Dialog-dialog seperti itu banyak juga diriwayatkan oleh sejumlah sahabat. Berikut kita kutipkan dialog Jibril dengan Nabi seperti yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah Al-Anshari, seorang sahabat yang berasal dari kota Madinah dan tergolong di antara sahabat Nabi yang sangat dekat. ”Suatu hari ketika aku bersama Rasululloh, ”kata Jabir mengawali ceritanya, ”datanglah kepada Nabi seorang laki-laki yang sangat tampan. Wajahnya putih bersih dan bersinar. Rambutnya ikal. Pakaiannya serba putih. Setelah mengucapkan salam, si tamu mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada Rasululloh.

”Wahai Rasulullah! Beritahukan kepadaku apa itu dunia?”
”Dunia adalah laksana mimpi orang tidur,” jawab Nabi.
”Lalu apa itu Akhirat?”
”Akhirat adalah sebuah tempat pemisah antara surga dan neraka.”
”Lalu apa itu surga?”
”Surga adalah sebuah tempat ganti bagi orang yang meninggalkan dunia karena harga sebuah surga adalah meninggalkan dunia.”
”Apa itu neraka?”
”Neraka adalah sebuah tempat ganti bagi orang yang mengejar dunia.”
”Siapa umat yang paling baik?”
”Mereka yang melaksanakan perintah Allah.”
”Bagaimana seharusnya seorang Muslim hidup di dunia ini?”
”Dia harus kuat dan bersemangat baja sedemikan rupa sehingga dia bagaikan seorang yang tengah tertinggal kafilah. Dia akan terus mengejarnya sampai dia mendapatkannya.”
”Berapa lama orang bisa hidup di dunia?”
”Seperti orang yang tertinggal kafilah.”
”Seberapa jauh jarak antara dunia dengan Akhirat?”
”Diantara kerdipan mata.”
usai bertanya, si penanya ini pergi meninggalkan majelis. ”Dia pergi dan hilang tanpa bekas,” kata Jabir kemudian.
”Itulah Malaikat Jibril yang datang kepada kalian ingin mengajarkan arti zuhud di dunia dan menanamkan rasa cinta kepada akhirat,” komentar Nabi setelah kepergiannya.

2 komentar:

  1. kejarlah dunia seolah akan hidup selamanya, dan beribadahlah seolah akan mati esok barangkali begitu kalaw tidak salah.

    BalasHapus
  2. berlatihlah terus seolah besok kau akan bertempur

    BalasHapus