Jumat, 07 Januari 2011

TASBIH

Kata Ibnu Abbas : “Saat Allah menciptakan ‘Arasy, para malaikat disuruh mengangkatnya, tetapi mereka tidak kuat karena beratnya, lalu mereka disuruh mengucapkan : “SUBHANALLOH” mendadak menjadi ringan (dan mereka kuat mengangkatnya). Sesudah itu para malaikat membacanya terus menerus, tiada hentinya. Kemudian saat Adam diciptakan ia bersin (disuruh membaca : “ALHAMDULILLAH” Sesudah ia membacanya, maka Allah menjawab : “YARAMUKALLAHH” dan karena rahmat itulah AKU menciptakan kalian (manusia).


Kata Malaikat : “Inilah kalimat mulia lagi baik, yang tidak layak diabaikan, lalu direntetkan denga kalimat pertama, menjadi : “SUBHANALLAHI WAL HAMDU LILLAH” dan mereka membacanya tiada putus-putusnya, hingga Allah mengutus Nabi Nuh as. Karena kaum Nabi Nuh as, adalah manusia pertama pencipta patung-berhala, maka diserukan kepada Nabi Nuh as dan kaumnya agar membaca : “LAAILAAHA ILLALLAH” agar memperoleh ridla Allah.

Kata para malaikat: “Inilah kalimat keiga yang besar dan baik, lalu disusun dengan dua kalimat tersebut di atas, sehingga mereka membacanya tiada putus-putusnya:SUBHANALLAHI WALHAMDU LILLAHI WALAAILAAHA ILLALLAH”.

Kemudian Allah mengutus Nabi Ibrahim dengan berkorban, yang ditebusnya dengan domba, sewaktu ia melihat domba tersebut membaca : “ALLAHU AKBAR”, karena gembiranya melihat nikmat Allah itu. Dan para Malaikat menganggapnya “Ini kalimat keempat”, yang sungguh besar dan baik, hingga disusun menjadi bacaan: “SUBHANALLAHI WALHAMDULILLAH, WALA ILAAHAA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR”, Sampai pada saat Jibril menyampaikannya kepada Nabi saw, beliau kagum seraya membaca : “LAAHAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHHIL ‘ALIYYIL ‘ADHIIM”, Sahut Jibril, susulah dengan kalimat sebelumnya, sehingga akhirnya sempurna menjadi:

“SUBHAANALLAHI WALHAMDU LILLAHI WALAA ILAAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADHIIM”.

0 komentar:

Posting Komentar