"Itulah yang dianggap Syekh Siti Jenar Hyang Widi. Ia berbuat baik dan menyembah atas kehendak-NYA. Tekad lahiriahnya dihapus. Tingkah lakunya mirip dengan pendapat yg ia lahirkan. Ia berketetapan hati untuk berkiblat dan setia, teguh dalam pendiriannya, kukuh menyucikan diri dari segala yg kotor, untuk sampai menemui ajalnya tidak menyembah kepada budi dan cipta. Syekh Siti Jenar berpendapat dan...
Kamis, 01 Mei 2014
Jumat, 25 April 2014
Mengenal Nama Syekh Siti Jenar

Syekh Siti Jenar (829-923 H/1348-1439 C/1426-1517 M), memiliki banyak nama : San Ali (nama kecil pemberian orangtua angkatnya, bukan Hasan Ali Anshar seperti banyak ditulis orang); Syekh ‘Abdul Jalil (nama yg diperoleh di Malaka, setelah menjadi ulama penyebar Islam di sana); Syekh Jabaranta...
Kamis, 10 April 2014
Sasahidan Syekh Siti Jenar…
I
nilah sebuah terjemahan dari salah satu peninggalan Syech Siti Jennar
“Aku angkat saksi di hadapan Dzat-Ku sendiri, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku, sesungguhnya yg disebut Allah Ingsun diri sendiri (badan-Ku), Rasul itu Rahsa-Ku, Muhammad itu cahaya-Ku, Akulah Dzat yg hidup tidak akan terkena mati, Akulah Dzat yang selalu ingat...
Kamis, 27 Maret 2014
Nasehat Rasulullah SAW Terhadap Ali Bin Abi Thalib RA
Y
a Ali,
Tidak ada Kefakiran yang lebih hebat dari pada kebodohan,
tidak ada harta yang lebih berharga dari pada akal,
tak ada kesepian yang lebih sunyi dari pada ujub (kagum pada diri sendiri),
tak ada kekuatan yang lebih kuat dari pada musyawarah,
tak ada iman yang lebih hebat dari pada keyakinan,
tak ada wara’ yang lebih baik dari pada menahan diri,
tidak ada keindahan selain budi pekerti
dan
tidak...
Kamis, 13 Februari 2014
Penyejuk Hati
R
asulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)
Allah Subhanahu wa Ta’ala...
Sabtu, 19 Oktober 2013
Makna Syahadatain (Arti "Laa Ilaaha Illa llah dan Muhammadarrosululloh")
O
rang yang mengucapkan syahadat tanpa memahami dan mengamalkan isinya, maka kesaksiannya itu kan sia-sia dan tidak memberi manfaat kepadanya. Masih banyak umat Islam yang belum memahami makna syahadat. Sehingga mereka bersedia menerima dan menetapkan peribadatan kepada selain Alloh. Mereka bahkan memutarbalikan hakikat makna syahadat. Mereka tidak merasa bahwa perbuatan mengkeramatkan kuburan,...
Minggu, 10 Februari 2013
Ubai bin Ka'ab
"Katakanlah : Ia kuasa akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian perbuatan kawannya sendiri..!"(Qs. Al An'am :65)
U
bai bin Ka'ab adalah warga Anshar dari suku Kharaj, ikut dalam perjanjian 'Aqabah dan perang badar dan peperangan lainnya.Beliau mempunyai derajat yang mulia dikalangan...
Selasa, 03 April 2012
Tasawuf
dikutip dari tetangga sebelah soni69.tripod.com/artikel/tasawuf.htm, untuk lebih menyemarakkan khazanah dakwah bilqolam dan memudahkan para pencari penyejuk hati yang sedang galau. Selamat Menikmati.....T ujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan. Filsafat yang menjadi dasar pendekatan...
Selasa, 20 Maret 2012
Terhinanya Seorang Penghianat
Dari Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar dan Anas ra. Mereka berkata, Nabi saw, bersabda “Setiap penghianat, pada hari kiamat nanti mempunyai sebuah bendera yang bertuliskan “Inilah Penghianatan Fulan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan. Dari Abu Sa’ad Al-Khudriy ra. Bahwa Nabi saw. Bersabda: “Setiap penghianatan pada hari kiamat nanti mempunyai sebuah bendera yang ditancapkan di belakangnya,...
Jumat, 16 Maret 2012
Islam, Iman, dan Ihsan
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ...
Langganan:
Postingan (Atom)