Sabtu, 19 Oktober 2013

Makna Syahadatain (Arti "Laa Ilaaha Illa llah dan Muhammadarrosululloh")


O rang yang mengucapkan syahadat tanpa memahami dan mengamalkan isinya, maka kesaksiannya itu kan sia-sia dan tidak memberi manfaat kepadanya. Masih banyak umat Islam yang belum memahami makna syahadat. Sehingga mereka bersedia menerima dan menetapkan peribadatan kepada selain Alloh. Mereka bahkan memutarbalikan hakikat makna syahadat. Mereka tidak merasa bahwa perbuatan mengkeramatkan kuburan, jimat, bautu-batuan, bahkan menuhankan manusia dalah perbuatan sesat yang bertentangan dengan syahadat. Watak orang-orang musyrik dahulu dan sekarang sebenarnya sama. Mereka sama-sama mengingkari orang-orang yang menyeru ke jalan Alloh. Watak semacam ini dinamakan jahil terhadap makna syahadat. Dewasa ini di penjuru dunia watak seperti ini sudah menggejala, inilah yang dinamakan jahiliyah modern. Mereka bersyahadat, tetapi seruan dan tingkah lakunya menyimpang dari aturan Alloh.

Kita tentu tidak ingin menjadi anggota barisan orang orang yang jahil terhadap makna syahadat. Untuk itu kita harus terus berusaha mendalami, memahami dan mengamalkan syahadatain yang selalu kita ikrarkan. Syahadatain berarti dua kalimat syahadah, yaitu syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Mari kita kaji makna atau arti dari kalimat syahadat :

Syahadah Uluhiyah Laa Ilaaha Illalloh. (47:19, Hadits) : 
“Barang siapa mati dan ia mengetahui bahwa tiada ilah selain Alloh, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim) ”Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Alloh.” (47:19) 
Uraian makna dan fungsi dari kalimat Laa Ilaaha Illalloh adalah sebagai berikut :
  • Laa     : berfungsi sebagai kata “penolakan/meniadakan”.
  • Ilaaha : berfungsi sebagai kata “yang ditolak/ditiadakan”
  • Illa      : berfungsi sebagai kata “pengukuhan”.
  • Alloh   : berfungsi sebagai kata “yang dikukuhkan”.
Penolakan segala bentuk “ilah” diikuti dengan pengukuhan Alloh sebagai satu-satunya “Ilah”.Jika kita mengikrarkan Laa ilaha Illalloh dalam diri kita maka tumbuhlah :
  1. Al-Baro’ (berlepas diri / bersih diri). yang berarti : mengingkari, memusuhi, memutuskan hubungan, dan membenci; sehingga akan menghancurkan setiap bentuk ilaah (selain Alloh). “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, “ (60:4) 
  2. Al-Wala’ (loyalitas) yang berarti : thoat, membela, mendekati, mencintai; sehingga membangun/menetapkan Alloh semata yang dituju/diibadahi. “ llah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (2:257). “Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (7:196) 
Dengan menghancurkan semua bentuk “ilah”, dan menetapkan Alloh semata yang diibadahi, kita bisa meraih “ikhlas” yang sejati sebagai syarat mutlak diterimanya amall serta benteng utama dari serangan syaitan yang menyesatkan (15:39-40). Berpihak kepada selain Alloh atau memalingkan diri kepada selain Alloh adalah sama dengan mengadakan tandingan terhadap-Nya dan merupakan tindak kejahatan akidah dan menyesatkan. Na’udzubillahi min dzalik.

AL-ILAAHU : Memiliki beberapa ma’na sebagai berikut :
  • Yang diharapkan. wajib diberikan padanya loyalitas. 
  • Yang ditakuti.
  • Yang diibadahi
  • Yang wajib diberikan padanya ketaatan 
  • Yang diikuti. (al ma’bud)
  • Yang wajib diberikan padanya otoritas 
  • Yang dicintai.
Jika kita ber-ilaah kepada Alloh berarti yang diharapkan, yang ditakuti, yang diikuti dan yang dicintai hanyalah Alloh :
  • Seseorang yang menyatakan laa ilaaha illalloh berarti hanya Alloh-lah yang menjadi harapannya (3:8-9).
  • Seseorang yang berpegang pada Laa ilaaha illalloh tidak akan takut kecuali pada Alloh (9:18). Takut godaan syetan, takut kepada binatang buas, kepada api dan lain sebagainya yang membahayakan keselamatannya adalah ketakutan yang naluriah, tetapi bila takut itu sudah menguasai diri seseorang sehingga mengarahkan dan mengendalikan dan menguasainya mengalahkan rasa takutnya pada Alloh berarti bertentangan dengan Laa ilaha illalloh.
  • Seseorang yang berikrar Laa ilaha illalloh dituntut untuk taat dan mengikuti kehendak-kehendak atau aturan Alloh.(4:60, 33:36). Walaupun kehendak-kehendak Alloh itu tidak kita sukai. (2:216).
  • Bila kita ber-ilah kepada Alloh berarti kita menyerahkan kecintaan yang paling utama hanya untuk Alloh.(9:24). ”Tidak ada kesenangan dan kenikmatanyang sempurna bagi hati kecuali dalam kecintaan kepada Alloh dan bertaqorub (mendekatkan diri) kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan tak akan terjadi kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakikat laa ilaaha illalloh. Inilah millah Ibrahim AS dan semua Nabi dan Rasul.” (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). 
Dari uraian diatas “ilah” dapat didefinisikan sebagai berikut :

  • Sesuatu yang mendominasi hati dengan rasa cinta, takut, harap dan semisalnya.
  • Sesuatu yang dianggap penting/dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga ia membiarkan dirinya dikuasai/didominasi oleh sesuatu tersebut. 
 Masih banyak penyimpangan "Sesuatu yang dijadikan “ilaah” selain Alloh oleh para manusia : 


  • Hawa nafsu (45:23). 
  • Berhala (16:20). 
  • Jin (72:6, 6:100). 
  • Manusia : Nabi, Ulama’, 
  • Rahib-rahib, dll (9:31). 
  • Thoghut (4:60-61, 2:257), dll 
Kemudian lebih kita pelajari bahwa yang dimaksud “Laa ilaha Ilalloh” memiliki arti atau mencakup beberapa pengertian sebagai berikut :

  • Tiada pencipta selain Alloh
  • Tiada pemberi rizki selain Alloh
  • Tiada pemilik/pengasa mutlak selain Alloh
  • Tiada pembuat hukum selain Alloh 
  • Tiada pemerintah selain Alloh
  • Tiada yang dicintai selain Alloh
  • Tiada yang ditakuti selain Alloh
  • Tiada yang diharapkan selain Alloh
  • Tiada yang memberi manfaat dan madhorot selain Alloh
  • Tiada yang menghidupkan dan mematikan selain Alloh
  • Tiada mengabulkan permohonan selain Alloh
  • Tiada yang dimintai perlindungan
  • Tiada daya dan kekuatan selain dari Alloh
  • Tiada yang diagungkan selain Alloh
  • Dimohon pertolongannya 
Syahadah risalah  Muhammadurrasululloh : Merupakan pengakuan terhadap Muhammad SAW sebagai duta Alloh bagi alam semesta serta ikrar kesiapan untuk menjadikan beliau sebagai “uswah” (contoh) dalam kehidupan. Konsepsi Wala’ dan Baro’ :

  • Alloh  ==> sumber nilainya.
  • Rasululloh ==> contoh pelaksanaanya
  • Mu’min ==> pelaksananya. 
Bagaimana cara menghancurkan ilaah selain Alloh dan membangun/menetapkan Alloh semata yang dituju/diibadahi adalah dengan ittiba’ (mengikut) kepada Muhammad Rasululloh.(33:21, 3:31).

0 komentar:

Posting Komentar